• RSS Kumpulan Komik

  • RSS hacking

  • Pengunjung

  • Laman

  • masih sama….

    masih sama….

    aku tahu dia mencintainya…

    cuma ada aku…

    perempuan yang dibilangnya neraka….

    perempuan yang dibilangnya pendusta…

    perempuan yang dibilangnya sampah…

    perempuan yang dibilangnya jalang…

    perempuan yang dibilangnya memuakkan…

    perempuan yang dibilangnya anjing…..

    perempuan yang dibilangnya sial….

    perempuan yang dibilangnya rusak….

    dalam hatinya…………………………

    aku tahu aku adalah kesia-siaan…

    aku tahu aku adalah sekeluumit kisah hina…

    dalam hatinya ..

    masih ada sekelebat bayangan anggun

    dan aku terporos pada cemburu

    dia sebut aku anjing

    dia sebut aku anjing

    dengan sepenuh hati aku sebut dia lelakiku

    dia katakan pergi

    dengan segumpal sesak aku enyah dari hadapnya

    dan kini disinilah aku

    menyumpahi sepiku

    seribu maaf pun tak kan mengubah hatinya

    dan aku tetap anjing seperti katanya……

    apa LaGi??

    Kini apalagi yang kucari..??

    Semuanya menyapa menyudutkan lakuku…

    Tak bisa jauh berlari…

    Tapi tetap tak ku bersembunyi…

    Akan kuhadapi angkuh hari,,,,….

    Biar massa yang ada mengetahui adanya kehadiranku..

    Siapa saja..tentang apa…

    Mana kuperduli…

    Inilah hidupku…

    Maka aku berhak atas segala diri…

    Persetan dengungan-dengungan seperti lebah…

    Toh kuikuti..tak membuat segala jadi lebih baik..

    Aku ini diriku sendiri…

    Aku luka…

    Aku terdera…

    Aku hampa…

    Mengapa mesti acuh..

    Cukup…disitu saja..jangan datang penuh komentar..

    Berikan hidupku..untuk aku sahaja..

    Aku tak ingin ada yang mengganggu kepedihan ini..

    Biar kurasakan..

    Biar kunikmati…

    Bukankah lebih baik untuk semua

    Yang telah tercipta…

    harus begini??

    Separuh jiwa memang tertinggal

    Pada dasar asa yang tenggelam

    Seumpama riak yang membeku bersama waktu

    Aku pun terpaku menjadi sanggahan

    Lelah..bukan jua enyah….

    Terpekur…mengibakan nasib

    Yang terhinakan sebegini rupa….

    Jengah bernamakan sesak mewarnai sunyi

    Mana rupa terindukan malam ??

    Beritakan pada bintang aku sendiri

    Pada keheningan ini…

    Lelap tak kan bisa hadir

    Kala yang terkasih pergi menjauh

    Menyulam kusut hari bagiku

    Bagaimana aku harus berlaku ??

    Menyepi..menangisi lelakiku ??

    Atau berhajat jejakkan kaki pada hidup

    Dengan segala kepasrahan…/???

    maaFkan

    Maafkan..jika aku tak sesempurna inginmu..

    Aku manusia biasa…

    Manusia yang sewaktu-waktu bisa menjadi jalang

    Maafkan semua laku

    Seperti aku memaafkan engkau..

    Tak ingin jua aku jadi seperti ini..

    Percayalah ini semua hanya ego

    Yang bisa datang dan pergi tanpa permisi…

    Yang pasti pahamilah..

    Segala ingin hatiku

    Segala ingin yang terpatri di otakku bodohku

    Ampuni…untuk semua yang kau pikir

    Ini menyakitimu…

    Bukan maksudku padamu…

    Aku menyayangimu

    Tapi kuakui caraku tak seharusnya..

    Aku membuat tak lazim menjadi lazim…

    Entah mengapa..

    Bukan ujian..

    Hanya tindakan ego yang jahat

    pembenArAn

    Alpa…

    Merintih aku sendiri..

    Tersingkir dan terpijak-pijak oleh nasib..

    Sunyi…

    Angan menari liar…

    Fikir tak mampu menahan dera…

    Gelap…

    Tanpa dian…

    Terpaku menanggung sesak…

    Untaian hati sebuah jiwa yang kalah….

    Lahir dari derita panjang

    Seolah hanya bertuan aku sahaja

    Gambaran penghidupan seorang jalang

    Jelas-jelas menguntit

    Seperti sedia memangsa

    Mengintip sanubari yang berganti

    Ada seseorang..

    Diam-diam dalam sudut matanya

    Menyimpan rahasia..

    Aku…

    Menyimpan seribu tanya

    Mencari pembenaran…

    DOa DOA LisaN

    Haram terlanjur dihalalkan

    Mengerti untuk sebuah jalan dilalui memang begini

    Suka tak suka inilah tabir nyata

    Geliat paruh waktu yang dilewati

    Serasa berjalan diatas selimut sutra….

    Tapi akhirnya terasa jua kerikil menyisipkan luka…

    Dunia yang diagunggkan juga dihinakan

    Pada kamu…

    Pada dia…

    Pada semua…

    Tak perlu upaya menyetir roda-roda kehidupan

    Patuhi saja pilar-pilar aturan yang tertulis…

    Toh..bagi dirimu sangat berarti..

    Disini ada yang diam-diam menyimpan dusta..

    Tak kan terbongkar kecuali samar-samar bau

    Akan menyeruak kelak tuhan muak dengan laku..

    Biarkan saja ini..

    Jangan repot mengurusi cemohan

    Kan hilang tertimbun malu mencerminkan diri…

    Siapkan saja hati…jiwamu

    Untuk sebuah hidup panjang

    Dengan doa-doa yang lisan

    INIKAH aKu

    Mana yang rupanya wajah

    Menghilang dibalik tembok tinggi tak terkira…

    Lesap diantara pepohonan yang meliuk

    Pergi diterangi rembulan

    Sakitnya jiwa yang terdera…

    Ini alpa yang menendang-nendang angkuh….

    Bukan hanya sunyi..tapi juga gelap…

    Sesiapa disana tak ada beda bagiku…

    Tidak juga bagi seonggok hati yang layu…

    Bisakah ini dilewatkan???

    Mengalir seperti air racun jingga…

    Mengapa aku yang terpilih menyaksikan ketiadaan ini???

    Mengapa harus perempuan ini ??

    Masih banyak bintang dilangit

    Masih ada angin yang berhembus

    Masih ada gadis-gadis yang tersenyum lirih…

    Lalu aku…??

    Keadilan yang rupawan…

    Tapi mengoyak emosi

    Memainkan ilusi…

    Aku leleh umpama lilin

    Tak ada lagi pijar

    Tak ada lagi dian yang terangi

    Hati-hati yang kukehendaki…

    kata TAk bertuaN

    Ada yang pergi…

    Ada yang datang…

    Memberi warna pada muda yang hilang

    Ada atau tanpa arti sama saja..

    Tak mengganggu mimpi yang terpatri

    Entah apa yang kucari…

    Namun tetap kunikmati setiap kata yang

    Terlontar dari bibir-bibir bertuan….

    Setiap sanjungan

    Setiap desahan

    Adalah rupa-rupa palsu…

    tidaK

    BENcI MENGETAhuI

    diA tidAk perCaya

    daN tidAk AkAn aDA

    ijaB kAbUL  yaNg kuiMPikAN

    seBaB DiA teRlaLu TAKUt

    UNtuK SemuA PENGHARapankU

    jiKA dalAm kepasRAHAnku

    naNti raHimKU TeRisi

    aKU meNyaKIni diA

    AkAN PERgi membeRi LukA

    KEMbALi aKU menjaDI jaLaNG

    yAng tAK diiNgiNi….